Postingan

Transisi bernafas

Gambar
Aku adalah seorang mahasiswa yang menaruh rasa sakit bertahun. Benar, aku mengidap anxiety. Penyakit mental yang aku punya berjalan menuju tahun ke empat. Tak ada orang yang memvalidasi jika diriku mengidap penyakit mental tersebut. Hingga pada akhirnya, semuanya aku sadari jika itu harus di akhiri pada fase hidup kali ini. Kecemasan yang aku rasa semakin menjadi - jadi, bahkan hal kecil saja rasanya harus di pikirkan berulang kali, dan kadang sampai berhari - hari.  Tetapi tuhan maha penolong. Ampunan aku memohon padamu, terkadang aku melupakannya, tetapi aku tak mampu berlama untuk menjauh dari arahnya. Beberapa hal yang aku sadari ketika aku merasa jauh darinya dan hal yang membuatku kembali pada pangkuannya adalah getaran hati. Merasa tak nyaman, merasa tak punya arah tujuan, merasa tak berguna bagi siapapun, bahkan terkadang berpikir untuk mati detik itu juga. Namun, tuhan memanglah maha penyayang. Membuat diriku sadar jika itu bukanlah jalan terbaik, berpikir untuk mati hanya...

Menuju diriku kembali

Gambar
Hai sayang. Aku kembali lagi pada diriku yang kamu kenal sebelum sejauh ini. Aku menjadi seorang yang menulis kembali hari - hari yang aku rasakan kembali. Semesta rupanya memukul - ku dengan keras untuk kembali ke duniaku yang dulu sering aku geluti. Mungkin kita sama - sama terpental jauh setelah menjalani ini bersama, aku rasa kita perlu kembali menuju diri kita yang dulu. Seperti yang kamu katakan sebelumnya, jika dirimu tak merasa nyaman dengan hidupmu yang sekarang. Terlalu banyak perih yang kita tampung hari ini. Terlalu banyak air mata yang terus berjatuhan, tak ada tawa seperti dulu lagi, dan bahkan kau mun mulai sedikit agak berjarak dengan tuhanmu, begitupun dengan aku.  Semua itu mungkin sebuah kebutaan kita atas ego kita masing - masing. Mungkin kamu terlena atas hubungan yang kembali kamu jalin, dan tak menutup kemungkinan aku pun begitu. Aku akuin, kamu orangnya buat saat ini yang aku mau. Aku ga pernah merasa sadar jika kata "putus" yang sering kali aku lontar...

Ruang Kosong Tanpa Cahaya

Gambar
Aku sama sekali tak merasa marah. Aku hanya merasa 'apakah benar apa yang selama ini selalu aku bilang bahwa aku ini memang tak berguna?. Pada akhirnya, cahaya itu pergi dan aku mandiri untuk menjawab pertanyaanku sendiri bahwa itu semua benar yang di ucapkan oleh diriku, bahwa aku tak memang tak berguna. Ruang gelap tanpa cahaya, hanya di isi dengan suara - suara efek distortion dan sedikit reverb lah yang aku dengar, itu pada akhirnya yang membantu diriku untuk meyakinkan bahwa memang aku sama sekali tak berguna. Apa gunanya orang yang tak berguna? Tak akan pernah ter anggap. Tak ada pernah juga di anggap istimewa, bahkan ketika mati pun tak akan ada yang peduli.  Apa tugasku disini hanya untuk membuatnya tertawa ketika dia merasa tak baik - baik saja? Lantas, itu tak adil. Siapakah yang akan ada di samping ku ketika aku tak baik - baik saja? Bahkan dirinya pun menolak untuk menemaniku sedetik saja. Hidup ini sangat di penuhi orang - orang pragmatis yang hanya membutuhkannya keti...

Septia Kekasihku

Gambar
Pada pukul 12 malam tepat, tak ada lagi suaramu, hanya ada suara angin yang berlalu masuk ke dalam kamarku lewat teknologi buatan manusia. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan ketika aku mataku memilih untuk terjaga dan suaramu mulai padam di raup gelap nya malam yang sangat tak berdosa mengambil suaramu dari telingaku. Tak ada lagi untuk beberapa jam yang akan datang suara indah mu memanggil beruang madu yang tak mempunyai kuasa untuk bergerak. Hanya dengan kuasamu dia bisa bergerak, dan itupun jatuh pula dalam pelukmu, begitupun dengan kelinci yang kau sering bilang jika dia jelek, tapi kau tak bisa lepas. Sama sepertiku. (Mungkin)  Septia (yang akan menjadi) kekasihku.... Malam ini tak ada cahaya dan bentuk bulan yang sinarnya menembus kaca kamarku. Di benakku tersirat 'mungkin ia malu karena kecantikan nya direbut olehmu. Dan aku tak bisa membayangkan itu, karena tak ada fotomu yang lewat notifikasi handphone ku yang membuatku gembira, walaupun itu hanya seumur api yang memb...

Rabu Kelabu

Gambar
Entah apa yang dirasakan pemuda yang baru beberapa ratus hari terjerumus kedalam pintu kedewasaan. Hari rabu itu berwarna kelabu saat itu. Tapi itu hanya pada pandangan pemuda itu, pandangan orang lain itu biasa saja, langitnya biru, awannya putih, dan rumput nya hijau. Mungkin karena perasaan pemuda itu yang menjadikan semua nya itu kelabu, berwarna rancu, tak jelas. Di samping savana yang tak terlalu luas dengan rumput berwarna hijau di mata orang - orang dan kambing, namun bagi pemuda itu tetap saja kelabu. Ia kesepian, bahkan di tengah keramaian sekali pun. Teman - temannya hanya bertanya - tanya pada dirinya masing - masing. 'Apa yang terjadi pada pemuda berpenampilan aneh itu?' . Ya, penampilan nya sedikit aneh dan nyeleneh. Pasalnya, muka yang lumayan penuh dengan jerawat, kulit tangan dan muka yang tak selaras, namun sama - sama lumayan gelap, di padukan dengan kaos putih bergambar kartun, converse yang tak pernah bersih ketika ia kenakan, celana kepanjangan yang ia lip...

Pemuda yang malang

Gambar
pada setiap malam hari, pemuda itu selalu saja berbicara sendiri di dalam kamar indekosnya. Ia hanya tergeletak di atas ranjang yang tak pernah ia bersihkan tiap hari senin. Tak ada yang tahu ia bercengkrama dengan siapa, hanya di tatap lampu yang cahaya nya terpijar di atas kepala. Sungguh pemuda yang sangat malang, hidupnya bergantung pada kebahagiaan orang lain. Jika orang lain berhasil dibuat bahagia oleh nya, dia akan tersenyum sambil menatap kembang - kembang yang terletak di meja kerja nya. Tetapi sebaliknya, jika orang yang tak bisa dia buat bahagia itu terbelenggu, ia pun ikut juga sendu, namun, mungkin dia merasa sebagai laki - laki harus bisa menyembunyikan perasaan kesal dan sedihnya, lalu mencari cara bagaimana caranya untuk bisa membuat orang lain bahagia lagi. Dunia itu penuh kebohongan bagi pemuda itu, ia harus menyembunyikan segala yang dia rasa dari semua orang. Hanya mempertontonkan kebohongannya di depan semua teman - temannya. Tapi, ketika ia mengutarakan yang sebe...